Oleh: Eko Jalu Santoso
Dikisahkan ada dua orang kakak beradik yang sama-sama mengelola toko kelontong. Kakak beradik ini mendapatkan modal dari ayahnya untuk menjalankan usaha toko kelontong yang lokasinya tidak terlalu jauh berbeda. Sang ayah hanya berpesan tentang dua hal yang perlu diperhatikan, yakni, “ Pertama, jangan menagih hutang kepada orang yang berhutang kepadamu dan kedua setiap pergi dari rumah ke toko atau sebaliknya jangan sampai terkena sinar matahari.”
Waktu terus berjalan dan masing-masing berusaha mengelola tokonya dengan menjalankan pesan ayahnya. Setelah beberapa tahun ayahnya meninggal, kenyataan yang terjadi adalah anak yang lebih tua tokonya berkembang semakin besar, barang-barangnya semakin banyak dan menjadi semakin bertambah kaya. Sebaliknya, adiknya usahanya semakin menurun, barang-barangnya semakin menyusut dan menjadi semakin miskin.
Ibunya yang melihat hal itu merasa heran dan menanyakan kepada masing-masing anaknya. Ketika ditanyakan kepada anak yang lebih kecil jawabnya adalah, “ Semua ini karena saya mengikuti pesan ayah. Pesan pertama, saya tidak boleh menagih hutang kepada orang yang berhutang kepadaku, dan sebagai akibatnya modalku susut karena orang yang berhutang kepadaku tidak membayar sementara aku tidak boleh menagih. Ayah juga berpesan agar setiap pergi dan pulang dari rumah ke toko saya tidak boleh terkena sinar matahari. Akibatnya saya selalu membawa mobil atau naik taksi menuju toko atau pulang kerumah. Padahal, kalau mau dengan berjalan kaki saja sampai, tetapi karena pesan ayah demikian maka pengeluaranku menjadi bertambah banyak.”
Sedangkan ketika Ibunya bertanya kepada anak yang lebih tua yang lebih berhasil mengelola tokonya, jawabnya adalah, “ Semua ini berkat dua pesan ayah tersebut. Pertama ayah berpesan supaya saya tidak menagih hutang kepada orang yang berhutang kepada saya, maka saya tidak menghutangkan kepada orang lain sehingga modal saya tidak susut. Kalau ada orang yang ingin berhutang, saya lebih senang memberikan bantuan uang sesuai kemampuan saya saja, sehingga saya tidak perlu menagih hutang. Ayah juga berpesan agar setiap berangkat ke toko atau pulang dari toko tidak boleh terkena sinar matahari, maka saya selalu berangkat ke toko dengan berjalan kaki lebih awal sebelum matahari terbit dan pulang ke rumah lebih lambat sesudah matahari terbenam. Akibatnya toko saya buka sebelum toko lain buka dan tutup jauh sesudah toko yang lain tutup. Kebiasaan itu menjadikan banyak orang tahu dan tokoku menjadi laris, karena mempunyai jam kerja lebih panjang.”
Sahabat semuanya, kisah diatas saya dapatkan dari seorang teman yang entah dari mana sumber aslinya. Mungkin bukanlah kisah nyata, namun sesungguhnya memberikan pelajaran bermakna kepada kita semua, bahwa sebuah pesan atau kalimat dapat ditangkap berbeda sehingga memberikan hasil yang berbeda. Kalau seseorang mampu melihat dengan “positive attitude” maka ia berhasil menangkap pesan itu menjadi positif, pikirannyapun positif, tindakannyapun positif dan hasilnya adalah positif pula. Sebaliknya kalau pesan itu ditangkap dengan persepsi yang berbeda, maka pesan itu dianggap sebagai sebuah kesulitan bukan sebuah tantangan, hal ini akan mempengaruhi pikiran dan tindakannya, dan hasilnya adalah sesuatu yang negatif.
Setiap kalimat yang datang kepada diri kita dapat berarti positif atau negatif kepada diri kita, sesungguhnya pilihannya ditentukan oleh diri kita sendiri. Semua yang datang kepada diri kita, apakah itu negatif atau positif sesungguhnya tergantung bagaimana kita mengartikannya. Tanpa kita memberikan arti, maka setiap kalimat maupun keadaan yang datang kepada kita tidak akan memiliki makna sama sekali terhadap diri kita.
Yang perlu kita pahami adalah bahwa salah satu kunci keberhasilan hidup kita adalah bagaimana kita dapat mengembangkan KONSEP DIRI POSITIF. Konsep diri positif ini seperti sebuah sistem operasi yang mempengaruhi mental dan kemampuan berpikir positif seseorang. Konsep diri positif ini dapat masuk kedalam pikiran seseorang dan mempunyai bobot pengaruh yang besar terhadap kemampuan menerima dan mempersepsikan setiap pesan yang datang. Semakin positif konsep diri seseorang maka akan semakin mudah menangkap dan mempersepsikan setiap pesan yang datang menjadi sebuah pesan yang positif. Demikian pula sebaliknya.
Konsep diri positif memiliki peranan yang sangat besar dalam menentukan keberhasilan hidup seseorang. Karena konsep diri positif dapat mempengaruhi pola pikir dan tindakan seseorang menjadi positif dalam kehidupannya. Hasilnya adalah karakter pribadi positif yang menjadi modal bagi kesuksesan hidup. Nah, bagaimana dengan Anda ?. Pilihannya ditentukan oleh diri Anda sendiri. SEMOGA BERMANFAAT !
***Eko Jalu Santoso adalah Founder Motivasi Indonesia dan Penulis Buku “The Art of Life Revolution” dan Buku “Heart Revolution, Revolusi Hati Nurani Menuju Kehidupan Penuh Potensi” Kduanya Diterbitkan Elex Media Komputindo.
No comments:
Post a Comment