Small Winning (Export Perdana)

Alhamdulillah, adalah kata yang paling tepat saya tulis untuk membuka cerita ini. betapa tidak, kemarin ada seseorang dari malaysia mengirim SMS ke saya yang isinya seperti ini :

From : +60136665XXX
28/11/2009
16:20
OK pak, uang dah msk. Bapak
kemana2 bank atau
kantor pos, yg ada urusan
'WESTERN UNION'. disana dia
akan tanya no : MTCN - XXXXXXXX.
dia tanya nama depan - WAHYUNANSYAH,
nama belakang sama jugak.
dikrim oleh : HASRUL. Nama belakang
GAFAR

apa artinya SMS ini ?
ternyata penawaran selimut jepang saya diterima
dan pihak malaysia setuju untuk mengambil sejumlah
sample sebagai contoh, insya Allah berkelanjutan.

sebelum terjadinya deal, komunikasi ini sebenarnya sudah berjalan seminggu lebih, diawali ketertarikan dengan selimut football yang terdiri dari MU, AC Milan dan Real Madrid. sampai-sampai ada pertanyaan tentang legalitas produk tersebut.

"pak wahyu, apa ini ada licensi dari pihak club di ingris. tentang pengunaan logo pada selimut ?,kalau ini legal saya berminat untuk pasarkan ratusan pieces di malaysia dan saya minta diskon harga bagus ya..tolong sampaikan sama pak hadi "

saya jawab
Pak hasrul, selama ini produk selimut kita, pasarnya memang export dan rasanya pihak pabrik tidak mungkin seceroboh itu untuk tidak memiliki license. terlalu besar yang dipertaruhkan. kalau masalah harga, kita bisa bicarakan nanti pak"

akhirnya pihak malaysia mengerti.

Kenapa saya berani ceritakan ini. padahal pihak malaysia hanya mengambil sample, dan belum tentu deal dgn jumlah besar ???
itulah Virus TDA, Sudah menjadi kebudayaan kita di TDA, sekecil apapun yang winning yang kita alami. sangat diharuskan untuk berbagi sehingga bisa menjadi motifasi bagi yang lainnya. dan saya yakin, dari sekian banyak anggota TDA Pusat dan TDA Medan yang sedang membaca tulisan ini, hampir 100% akan mendoakan saya supaya berhasil, sebelumnya terima kasih buat semuanya..
he..he...



Wahyunansyah
Mobile : 0811 610 604
http://wahyunansyah.blogspot.com
http://selimutkita.blogspot.com

- Sudahkah anda bersyukur hari ini -
- Sudahkah anda tersenyum pagi ini -

Bagaimana Memperlakukan Gaji Anda ?

Kemarin saya berkesempatan mengikuti kegiatan pak Zainal Abidin yang sedang memberikan pembekalan terhadap anak2 putus sekolah di Jalan Kenanga Raya No. 64 Medan.

Materi yang disampaikan..wow luar biasa, daging semua..
- Membuka belenggu potensi diri
- Bagaimana Memulai Usaha
- Rencana Bisnis
- Keuangan dan Permodalan
- Pelayanan Prima
dan masih ada beberapa yang lain..

Walaupun para peserta terdiri anak2 putus sekolah, namun dari kualitas materi juga sangat bermanfaat untuk kita-kita yang masih ragu, belum tahu bagaimana membangun sebuah usaha.

yang masih lekat tersimpan di ingatan saya adalah. materi bagaimana kita membelanjakan pendapatan kita dalam satu bulan.
Ternyata hal ini sangat berpengaruh apa dan bagaimana kita di masa yang akan datang.
Perhatikan gambar 1.
Selama ini kalau ada pendapatan kita dalam satu bulan, kebanyakan dari kita memberlakukannya seperti ini.
Pertama kita akan membelanjakannya untuk memenuhi biaya hidup. dan hal ini memgambil porsi yang terbesar. kemudian bayar hutang, lalu menabung dan berinvestasi dan paling akhir yang mendapat porsi terkecill adalah sedekah (memberi)
dengan pola seperti ini, kita terbawa kearah hidup yang konsumtif, karena prioritas yang terbesar adalah untuk biaya hidup. sehingga hal2 lain porsinya jadi lebih kecil.

Mari kita perhatikan gambar kedua, yang merupakan kebalikan dari piramid pertama
Jika seseorang mendapat pendapatan bulanan, maka yang harus dilakukannya pertama adalah sedekah/memberi. ada pepatah yang mengatakan "The more you give, the more you receive", ya.. semakin banyak kita memberi akan semakin banyak yang akan kita terima.
langkah kedua adalah berinvestasi atau menabung, pada tahap ini jelas bahwa porsi menabung jauh lebih besar dibandingkan dengan porsi yang terdapat pada gbr pertama sehingga, kegiatan menabung bukanlah dilakukan apabila ada uang sisa, tapi memang sudah harus dan diniatkan dari awal.
Yang ketiga barulah bayar hutang, diwarung, kartu kredit, rentenir (bila ada) dls.. dan yang terakhir sisanya untuk memenuhi kebutuhan hidup..
dengan kondisi tersebut, kita akan hidup dalam keadaan sedikit pas-pasan, namun hal ini hanya sementara sebab bila saat nya tiba, maka apa-apa yang kita lakukan sebelumya akan membuahkan hasil..
tabungan akan makin besar dan terus bertambah, investasi juga terus berjalan dst dst..

demikianlah materi yang menurut saya sangat fundamental. semoga bermanfaat.

Zainal Abidin
- Rektor Institut Kemandirian
- Penulis buku2 motivasi, yang sangat terkenal adalah "Monyet saja bisa cari duit"
- Pengasuh rubik bisnis di eramuslim.com
- Moderator TDA




Wahyunansyah
Mobile : 0811610604


TDA'er

Pelajaran dari seorang Adzan

Seperti biasanya, kalau sudah tidak tahu mau ngerjain apa di internet, aktifitas yang paling asik adalah blogwalking. Malam ini saya mendapatkan sebuah pelajaran yang sangat berarti dari blog seorang pengusaha, Pak Adzan Wahyu Jatmiko.
berikut tulisannya.

Muslim pengusaha, bukan pengusaha muslim

Sekedar sharing, mohon maaf tidak bermaksud memojokan pihak-pihak tertentu, riya, atau segala perilaku negatif yang lain..
sekali lagi ini blog personal saya, untuk warisan anak cucu dan generasi muda di bawah saya nanti nya insya Allah..

Seorang teman bertanya kepada saya di Bandung ketika halal bihalal TDA kemarin. Ia bertanya mengapa jika saya berbicara dengan orang lain, saya jarang sekali berbicara tentang bisnis ataupun me-lobi tentang sesuatu.

Si penanya ini adalah sahabat saya sendiri, kebetulan beberapa bulan terakhir rajin mengikuti saya bersilaturahmi menyambangi beberapa kenalan-kenalan saya.

Saya sendiri tidak bisa menjawab, saya hanya merasa bahwa itu adalah gaya saya. Karena "pekerjaan" saya bukanlah pengusaha, "pekerjaan" saya adalah sebagai seorang muslim. Adapun status pengusaha saya sekarang adalah inisiatif saya, supaya "pekerjaan" saya sebagai seorang muslim berjalan optimal, dan makin mendekati tujuan yakni ridha Allah.

Bagi saya, menjalin ikatan persaudaraan jauh lebih nikmat dibanding obrolan2 atau lobi2 bisnis. Di halal bihalal kemarin, saya jauh merasa lebih dekat dengan beberapa orang, antara lain Pak Ipung, Pak Sigit, Pak Ananto, Pak Agustav dan lain-lain. Dan bagi saya itu jauh lebih nikmat dibanding mendapat proyek bisnis.

Lalu darimana datangnya rejeki kita? tenang aja, "saya yakin rejeki saya tidak akan bisa dikurangi, karena itu diri saya tenang" begitu kata Hasan Al-Basri (status andalan nya kang Putra di YM hehehe)

Tapi serius, saya bukan termasuk orang yg njlimet mikirin uang, mikirin "dapet apa" dsb..
ah.. serius deh, ga ada yg bisa gantiin nikmatnya dapat saudara baru..
dapat "orangtua" baru..
dapat guru baru..
Lagian, bukankah "mempunyai teman" lebih berharga dari "memiliki omzet besar"? Coba deh baca buku2 Anthony Robins sama Zig Ziglar hehehe

Jadi prinsip pertama saya sebagai Muslim pengusaha, "Mengutamakan silaturahmi/persaudaraan dibanding keuntungan"

Sesaat teman saya itu mengiyakan. kemudian mengatakan bahwa dia sangat tidak ingin kehilangan teman. Apapun yang terjadi.

Lalu saya bilang, jangan pernah fokus untuk kehilangan atau mendapatkan teman. Tapi fokuslah untuk berbuat yang benar. Tanpa Kompromi. Walau tindakan kita mungkin akan menyebabkan kita kehilangan teman2 kita.

Contohnya, beberapa saat yang lalu saya berhasil melakukan efisiensi dana setup pabrik sebesar 50jt. Saya bisa saja bilang ke investor bahwa tidak terjadi perubahan harga. Tapi saya tau itu TIDAK BENAR. saya lebih memilih tindakan BENAR, apapun risikonya

contoh kedua, bisa baca disini http://adzan101.blogspot.com/2008/09/tidak-akan-meninggalkan-jalan-ini.html
saya hanyalah memilih jalan yang menurut saya benar, apapun risiko nya (kehilangan partner bisnis)

contoh ketiga, adalah ketika saya membutuhkan jasa perantara untuk sebuah bisnis. Dari akad awal pun sudah tercetus kesepakatan harga dengan sang perantara. Ia pun menemukan saya dengan suplier yang bersangkutan. Saat ini saya punya power yang cukup untuk "memotong jalur". Tapi hal itu tidak akan pernah saya lakukan, karena itu TIDAK BENAR. Sedikit ilustrasi, jika saya bisa "memotong jalur" akan menghemat hingga 9 digit rupiah per bulan. Mungkin hanya sedikit orang yang bisa bertahan di posisi saya untuk tetap berbuat yang benar (hehehe narsis bgt ya).
sekali lagi, saya hanya fokus berbuat benar, walau risiko nya ditinggalin tim saya yang tidak setuju

contoh keempat, yang simple2 aja, saya orangnya tepat waktu. 3 hari berturut2 janjian sama orang, 3 hari berturut2 juga saya menghadapi orang yang jam karet (dasar melayu ya). Hari pertama janjian di Mcdonald cibubur (hahahaha dijadiin contoh deh, sori om). saya janjian jam 12 siang, dan ternyata jam 11 saya sudah tiba di Mcdonald. Sekitar jam 12.30 orang yang saya tunggu baru datang. Padahal orang tsb lah yang menentukan waktu pertemuan, bukan saya.

di hari kedua, saya berjumpa salah satu direktur perusahaan swasta. Ditetapkan jam 10 pagi. Seperti biasa, jam 9 pagi saya sudah tiba, dan seperti biasa orang ybs ngaret, baru dtg jam 10.30 hehehe dan lagi2 ybs lah yg menetapkan waktu pertemuan, bukan saya

di hari ketiga, janjian jam 13.00 di mall artha gading. Seperti biasa, jam 12.00 kita sudah tiba di tempat, seperti biasa lagi ybs dtg jam 13.30. dan lagi2, ybs lah yg menetapkan waktu pertemuan.

Saya hanyalah fokus berbuat benar (tepat waktu) apapun risiko nya (nungguin orang ngaret)

keputusan saya diatas bukan tidak mungkin membuat anggota tim saya tidak suka, tapi saya selalu berprinsip untuk fokus berbuat benar, karena saya tidak suka di zalimi, maka saya pun sangat menjaga diri untuk berbuat zalim.

Dan lucunya lagi, emang udah hukum alam (sunnatullah) klo orang2 yang berusaha berbuat benar itu hanya berkumpul dengan orang2 yg sejenis. Makanya ga perlu takut kehilangan teman hanya karena kita berbuat benar, tenang, anda tidak sendiri.

Itu pelajaran kedua.

Lanjut?
selanjutnya, bahwa muslim itu dianjurkan untuk produktif, bukan berangan-angan. Saya sendiri orang yang mengutamakan proses, bukan hasil.

saya pernah bilang ke tim saya, "seandainya perusahaan kita perang, dan kita kalah. Padahal tubuh kita sudah berdarah-darah, tulang-tulang pun patah, sayatan pedang dimana. Kita tidak perlu bersedih dan berkecil hati. Karena kita sesungguhnya sudah menang, karena kita sudah berusaha, dan memberikan yang terbaik. Justru yang harusnya berkecil hati adalah orang-orang yang kalah perang, sementara mereka belum bertanding dan memberikan segala-galanya"

saya pernah juga bilang ke istri, bahwa tugas suami adalah bertugas MENCARI/MENJEMPUT nafkah, bukan MENDAPATKAN nafkah. Mengerti bedanya? Karena kalo orang MENCARI/MENJEMPUT menekankan proses, masalah hasil, itu urusan Allah. Klo kita bekerja untuk MENDAPATKAN nafkah, maka itu pernyataan sifat sombong kita kepada Yang Maha Memberi Rizki..

Begitulah yang saya lakukan dengan bisnis saya sekarang dan yang akan saya jalankan

saya bisnis isp dan konsultan IT, karena ingin membantu orang yang membutuhkan bantuan internet dan IT dengan harga yang lebih murah dan orang-orang yang amanah.

saya bisnis energy karena concern saya untuk energy yang murah dan ramah lingkungan

saya bisnis agro adalah untuk memastikan bangsa kita ga akan kekurangan bahan pangan, dan lain2.

Ya, saya suka "berkarya" disini..
dan akan terus "berkarya" tanpa memikirkan hasil
karena hasil hanyalah akibat.

Inget, Islam itu mengajarkan kita untuk produktif, untuk terus berkarya. Bukan kebanyakan rencana dan angan-angan. Karena rencana2 tidak akan bisa merubah dunia, tapi karya2 kita, amal2 kita, tindakan2 kita yang akan merubah diri kita dan dunia

Istriku, Anak-anak ku, adik-adik ku, semoga tulisan ini berguna buat kalian. bahwa
1. Silaturahmi itu jauh lebih berharga daripada keuntungan
2. Fokuslah untuk berbuat benar, ga usah pikirin konsekuensinya. Pilih juga cara2 yang baik..
3. Fokuslah untuk terus berkarya, bukan untuk berencana dan bermimpi

Karena kita adalah Muslim Pengusaha
bukan Pengusaha Muslim!

smoga berguna,
www.adzanwahyu.com

Keputusan Monumental

"Dalam hidup ini,ada saatnya seorang lelaki dihadapkan pada pilihan yang sangat sulit & harus memilih sesuatu yang tidak mudah, tetapi HARUS ! "

Banyak hal terjadi dalam hidup, namun ada Beberapa hal sangat penting yang selalu saya ingat. seperti saat saya memutuskan untuk menikah dan memulai hidup baru. saat itu (jujur saja, seperti kebanyakan kaum lelaki kalau ditanya) tidak pernah siap, namun sekarang sudah berjalan hampir 10 tahun dan telah mempunyai seorang putra.

Keputusan besar lainnya yang saya anggap sangat monumental adalah kemarin tanggal 28 oktober 2008 (lho ..?? apa..?, sumpah pemuda ?) bukan.. bukan.. pada tanggal tersebut saya putuskan untuk berhenti jadi karyawan dan memasuki dunia bisnis yang ramah dan menyenangkan.

sebelumnya saya bekerja di sebuah perusahaan yang bergerak dibidang Oleochemical Industry. Di perusahaan tersebut saya termasuk orang-orang awal yang ikut mendesign segala sesuatu yang berhubungan dengan disiplin ilmu yang saya kuasai (IT). tentu saja, para karyawannya dimanja dengan berbagai fasilitas dan kemudahan-kemudahan, bukan saja untuk para pekerjanya namun juga untuk keluarga. Dimata masyarakat, ada gengsi tersendiri apabiila bisa masuk dan bekerja di perusahaan itu.

Namun karena sudah terlalu lama di ZONA NYAMAN (Comfort Zone), tindakan untuk berpindah quadran tidaklah mudah, dan itu membutuhkan kesiapan mental yang mapan. ini bukan masalah finacial yang diterima, tapi lebih pada kesiapan mental

Alhamdulillah dengan bekal informasi yang selama ini aku dapatkan serta Virus Enterpreneur yang terus meracuni otakku, maka dengan BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM saya putuskaan MEMAJUKAN DIRI untuk berhenti sebagi karyawan yang selama ini saya geluti hampir 11 Tahun.

Terima kasih buat teman2 TDA Pusat (pak roni, pak hadi dll), dan juga rekan2 TDA Medan, pak Eko, Joko, dan juga rekan-rekan lainnya yang memberi support atas keputusan ini.

Selamat Datang
Dunia yang baru


Wahyunansyah
http://wahyunansyah.blogspot.com
Mobile : 0811 610 604


Note :
Surat pamit saya pada teman-teman kantor
http://floravaganza.blogspot.com/2008/11/saya-pamit.html