Kandidat Distributor Selimut Jepang

Sudah bebarapa bulan ini saya menggeluti sebuah bisnis yaitu bisnis selimut jepang, dengan modal nekat dan dana yang pas-pasan saya mencoba membangun bisnis ini, dan alhamdulillah proses demi proses saya jalani dengan rasa syukur, memilah-milah produk sesuai pesanan, menjahit kembali goni yang berisikan selimut2 tadi, sampai mengantar goni tadi ke tempat pengiriman barang dengan bermodalkan sepeda motor, semua itu saya jalani dengan satu tekad, saya harus bisa menjadi distributor untuk kota Medan (INSYA ALLAH). Rupanya LOA dan DOA saya didengarkan olehNYA, pagi minggu tanggal 27 April 2008, sekitar jam 10 pagi, seseorang menelpon saya dari jakarta mengaku bernama Hadi, ternyata beliau adalah pak Hadi Kuntoro Pemilik bisnis Selimut Jepang, inti pembicraan pagi itu, berdasarkan hasil pemantauan beliau selama ini dan jumlah penjualan selimut jepang, maka saya diangkat menjadi CALON DISTRIBUTOR untuk kota Medan. beliau berpesan "Status ini jangan menjadi beban rileks aja pak.."..

Berikut daftar 4 orang calon distributor untuk 4 kota yang berbeda

  1. Surabaya :: Jl.Smea No.55 Wonokromo Surabaya 031-8273297, 031-77470081, 0816-5410966 :: Email Afaiz89@Yahoo.com.Sg
  2. Bogor :: Olive Distro Jl.Perintis Kemerdekaan No 29A/B PGB 0251-2760913, 0813-80614005 :: Email: Zul_Amri81@Yahoo.co.id
  3. Samarinda :: Jl.Pangeran Antasari Gang Karya I Rt06 No 10 0811-5533375 :: Email: Ryan.Widiyanto@Yahoo.Co.Id
  4. Medan :: Jl.Sei Blutu Psr Ix No.10, Medan Selayang, 061-4157330, 0811-610604 :: Email Wahyunansyah@Gmail.Com


Alhamdulillah, saya telah diberi kepercayaan (walaupun masih calon) untuk menjadi distributor, saya yakin perjalanan menuju kesana akan dicapai melalui tahap-tahap small winning seperti yang selama ini saya lakukan dan saya alami.

Kenapa cerita ini saya posting di web dan saya kirimkan ke teman2, bukanlah maksud hati ingin bersombong diri atau apalah namanya, yang jelas saya ingin semua tahu, agar alam semesta ini juga memberikan respon yang positif terhadap keinginan saya tersebut (sss..tt pake ilmunya the secret nich..:) ).


Bagi teman-teman yang ingin memasarkan produk ini atau bergabung dengan bisnis ini silahkan menghubungi saya di 0811 610 604

produk ini jangan takut tidak laku, sebab saya garansi 30 hari uang kembali, kalaupun tidak laku, saya akan membeli kembali produk tadi dengan harga lebih tinggi dari yang saya jual..

GIMANA ??? MERASA TERTANTANG !!!!?

tunggu apa lagi..mau tahu langkah-langkahnya ?
cukup beli satu produk dari saya..(lihat katalognya di http://selimutkita.blogspot.com/
tawarkan ke kerabat, tetangga, teman kantor, selingkuhan (ops... salah)
maksudnya sebagai contoh saja, dan saat mereka tertarik, tinggal order lagi aja..

Gimana kalau enggak laku ?
seperti yang saya bilang diatas, jangan takut produk tidak laku, sebab produk ini memang kwalitas export (mutu international). kalau benar tidak laku, saya garansi 30 hari uang kembali.

Sudah 1 bulan lebih produknya enggak laku2 juga, gimana nich !
saya yakin anda orang yang sangat sibuk, sehingga tidak sempat menawarkan produk ini, tapi jangan khawatir, saya akan beli kembali produk tersebut diatas harga sewaktu saya jual

Kalau saya ambil dulu produknya, trus kalau ada yang laku baru saya bayar gimana ?
untuk saat ini, saya hanya melayani sistem CASH & CARRY


bagi yang mau belajar bisnis,
bagi yang mau bisnis tapi enggak ada modal
INILAH SAATNYA TAKE ACTION !!!

perlu kawan-kawan ketahui
BISNIS YANG BAIK ADALAH BISNIS YANG DIMULAI DAN DIJALANKAN, BUKAN BISNIS YANG DITANYAI TERUS MENERUS


see at the top


Wahyunansyah
0811 610 604
http://wahyunansyah.blogspot.com/
http://selimutkita.blogspot.com/

TIDUR... EKSPRESI AURA KEJUJURAN

Pernahkah menatap orang terdekat ketika sedang tidur....... ? Kalau belum, cobalah sekali saja menatap mereka saat sedang tidur. Saat itu yang tampak adalah ekspresi paling wajar dan paling jujur dari seseorang. Seorang artis yang ketika di panggung begitu cantik dan gemerlap pun bisa jadi akan tampak polos dan jauh berbeda jika ia sedang tidur. Orang paling kejam di dunia pun jika ia sudah tidur tak akan tampak wajah bengisnya.
Perhatikanlah ayah Anda saat beliau sedang tidur. Sadarilah, betapa badan yang dulu kekar dan gagah itu kini semakin tua dan ringkih,betapa rambut-rambut putih mulai menghiasi kepalanya, betapa kerut merut mulai terpahat di wajahnya. Orang inilah yang tiap hari bekerja keras untuk kesejahteraan kita, anak-anaknya. Orang inilah yang rela melakukan apa saja asal perut kita kenyang dan pendidikan kita berjalan lancar.


Sekarang, beralihlah. Lihatlah ibunda Anda. Kulitnya mulai keriput dan tangan yang dulu halus membelai- belai tubuh bayi kita itu, kini kasar karena tempaan hidup yang keras. Orang inilah yang tiap hari mengurus kebutuhan kita. Orang inilah yang paling rajin mengingatkan dan mengomeli kita semata- mata karena rasa kasih dan sayang, dan sayangnya, itu sering kita salah artikan.

Cobalah tatap wajah orang-orang tercinta itu...Ayah, Ibu, Suami, Istri, Kakak, Adik, Anak, Sahabat, Semuanya...

Rasakanlah sensasi yang timbul sesudahnya. Rasakanlah energi cinta yang mengalir perlahan saat menatap wajah yang terlelap itu. Rasakanlah getaran cinta yang mengalir deras ketika mengingat betapa banyaknya pengorbanan yang telah dilakukan orang-orang itu untuk kebahagiaan anda. Pengorbanan yang kadang tertutupi oleh kesalahpahaman kecil yang entah kenapa selalu saja nampak besar.

Secara ajaib Tuhan mengatur agar pengorbanan itu bisa tampak lagi melalui wajah-wajah jujur mereka saat sedang tidur. Pengorbanan yang kadang melelahkan namun enggan mereka ungkapkan. Dan ekspresi wajah ketika tidur pun mengungkap segalanya.

Tanpa kata, tanpa suara dia berkata... "betapa lelahnya aku hari ini".
Dan penyebab lelah itu? Untuk siapa dia berlelah-lelah? Tak lain adalah kita. Suami yang bekerja keras mencari nafkah, istri yang bekerja keras mengurus dan mendidik anak, mengatur rumah. Kakak, adik, anak, dan sahabat yang telah melewatkan hari-hari suka dan duka bersama kita. Resapilah kenangan-kenangan manis dan pahit yang pernah terjadi dengan menatap wajah wajah mereka. Rasakanlah betapa kebahagiaan dan keharuan seketika membuncah jika mengingat itu semua.

Bayangkanlah apa yang akan terjadi jika esok hari mereka "orang-orang terkasih itu" tak lagi membuka matanya, selamanya... .


Dikutip dari : bisnis2121.com

KIDSPRENEUR

Sore itu, Saya dan istri berencana ke rumah sakit untuk berobat, sudah dua hari ini si bunda batuk terus. namun kepergian kami sedikit tertahan karena ada tamu, seorang anak muda dengan penampilan rapi dan menjinjing sebuah tas.

setelah dia memperkenalkan diri dia menyampaikan maksudnya, , intinya dia ingin melakukan wawancara dengan sikecil sehubungan dengan survey yang dilakukan gramedia dan majalah bobo.

"apakah wawancara ini perlu didampingi orang tua atau si anak sendiri" tanya saya..
baiknya sendiri aja pak, soalnya kita mau data murni dari dari sikecil..
"baiklah kalau begitu.."
saya memanggil si AULIA yang sedang main PS dengan teman2nya di ruang belakang..
" Aulia.. bapak sama bunda mau kerumah sakit, ini ada o..om dari gramedia mau tanya2 sama aulia,
"gramedia tempat kita beli buku spiderman kan pak ..." tanya si aulia
"eh ternyata adik sering ke gramedai ya... sambung anak muda tadi..
"ehh si aulia jadi artis., diwawancarai seperti di TV, " celutuk kawan2nya yang pada heboh semua..

Pertanyaanpun dimulai dari nama, sekolah dst..dst..
saya pun masuk kedalam dan tinggallah si anakmuda tadi dengan si kecil cs di teras rumah.
saya ingin melatih sikecil agar terbiasa dengan hal-hal seperti ini, makanya saya sengaja tidak dampingi dia, karena penasaran bagaimana dia menjawab pertanyaan, saya nguping dari ruang tamu.

PENANYA : Kalau hari sabtu disekolah suka main apa ?
AULIA : Main kasti sama teman-teman kan enggak belajar.
PENANYA : Adek.. cita-citanya mau jadi apa kalau sudah besar ? apa mau jadi dokter, Insyiur atau apa ?
AULIA : Aulia mau jadi Pengusaha
PENANYA : Wahh bagus itu, kenapa mau jadi pengusaha ?
AULIA : Karena uangnya banyak..
PENANYA : Dokter juga ada yang banyak uangnya..
AULIA : Tapi masih banyak uang pengusahalah..

Dari balik dinding aku tersenyum sendiri mendengarkan dialog si anak muda dengan sikecil..
berulang kali aku mengucapkan kata AMIIIINN untuk masalah yang satu ini..

Sesudah wawancara selesai, saya keluar, karena moment ini sangat istimewa bagi saya, saya katakan sama si anak muda itu.
" dik... boleh enggak saya dicopykan hasil wawancara tadi, saya ingin jadikan dokumentasi"
boleh saja pak...nanti saya copykan dan saya hantar, soalnya saya sering lewat sini dan sering singgah di kedai bapak.
"oooooo ya udah kalau gitu.ini udah selesai ??"
"Tinggal tanda tangan aja pak ...."
" siapa yang tanda tangan, saya atau si kecil...."
" si kecil pak..."
" oo gitu... ya udah minta aja sama dia..
AULIA Om om ini minta tanda tangan aulia.."
nampak si kecil masih bingung, mungkin dalam pikirannya gimana sih tanda tangan..

"udah... AULIA PASTI BISA !!, seru saya mengulang kata2 yang sering saya ucapkan pada sikecil

akhirnya aulia menandatandangani berkas wawancara tsb. sesudah itu si anak muda memberikan souvenir berupa tas kecil bergambarkan BOBO pada siaulia, terang saja si aulia jadi senang dan kawan2nya pada ingin lihat tas tersebut..

malam harinya, sambil tidur2an didepan TV, saya tanya sama sikecil..
"Aulia, tadi waktu o-om minta tanda tangan aulia tulis apa ?
" aulia buat lambang naruto pak..
"yang gimana ? " tanyaku penasaran..
"itu pak yang dikepala naruto yang bentuknya macam keong..."
"oo itu.." sambil menahan geli diperut..

sayang sampe sekarang copyan yang dijanjikan si anak muda, belum saya terima jadi tidak bisa ditampilkan..



Wahyunansyah
Mobile : 0811 610 604
http://wahyunansyah.blogspot.com

Gerakan Infaq Buku Bekas

Baru-baru ini saya menerima proposal dari sebuah kenaziran masjid yang letaknya diluar kota Medan. intinya proposal tersebut meminta kesediaan saya untuk dapat menyumbangkan buku-buku baru/bekas yang akan diletakkan di TAMAN BACAAN PUSTAKA IQRA yang dikelola oleh kenaziran masjid tersebut.

Tujuan dari Taman Bacaan tersebut untuk menumbuhkan minat baca bagi anak-anak sekitar masjid tersebut serta cara lain untuk mengundang anak-anak tersebut agar rajin datang ke Masjid.

Akhirnya saya menyumbangkan, beberapa majalah CHIP edisi lama, serta tabloid Komputek bekas, saya pikir ini akan tetap berguna karena jamaah masjid tidak semua anak-anak.

"Dari saya cuma ini yang ada pak.., semoga bermanfaat " ucap saya pada pengurus masjid
"Alhamdulillah. semoga bapak selalu dalam lindungan ALLAH SWT serta murah rejekinya amiiin.."

"Insya Allah saya akan coba cari donatur-donatur lain untuk menambah koleksi buku/majalah di TAMAN BACAAN PUSTAKA IQRA" janji saya.

Saat itu yang terlintas dalam pikiran saya adalah Komunitas TDA, ya.. komunitas tangan diatas, tentu sangat care dengan urusan-urusan beginian apalagi didalamnya ada divisi TDA PEDULI

Nah bagi rekan-rekan TDA, yang mempunyai buku/majalah bekas , komik, buku pelajaran SD, SMP atau apa saja dan tidak tahu harus meletakkan dimana, jangan dibuang atau dibakar. sebab "SESUATU YANG TIDAK BERGUNA LAGI BAGI KITA, BISA JADI SANGAT BERGUNA BAGI ORANG LAIN"

Bagi bapak-ibu yang berminat untuk menyumbang, Paket donasinya dapat dialamatkan ke saya, dan seluruh amanah bapak/ibu insya Allah akan saya sampaikan kepada yang berhak :

Wahyunansyah
Mobile : 0811 610 604

Kedai PABANDI
Jl. Sei Blutu Psr IX No 10
Medan 20131
Sumatera Utara

Bisnis koq Coba-Coba

Tulisan ini diambil dari sesorang yang sangat menginspirasi saya untuk buka usaha.
Terima Kasih Pak Fuad Mutfie

Saya teringat pernah membaca sebuah artikel tentang penggunaan kata "coba" atau "try". Dalam artikel tersebut disebutkan bahwa kata-kata "coba" merupakan kata ajaib yang kalau kita gunakan akan membuat kita merasa akan melakukan suatu action, dan pada sisi yang lain akan membuat kita menjadi punya excuses (alasan-alasan) kalau-kalau kita gagal melakukannya.

Dalam bisnis, misalnya kita mengatakan "Oke, saya akan COBA buka usaha voucher". Maka kita akan merasa sudah mulai melakukan tindakan untuk mencapai tujuan kita menjadi pengusaha voucher. Tapi bahayanya, kalimat tersebut memberikan instruksi kepada otak bawah sadar kita bahwa kita tidak akan berhasil membuka usaha voucher, lha wong coba-coba ini! Saat kita mulai membukan usaha voucher, otak kita sudah mempersiapkan excuse / alasan untuk gagal. "Paling tidak saya sudah MENCOBA".

Dalam artikel tersebut, penulis membuat percobaaan dengan menjatuhkan bolpen, kemudian meminta partnernya untuk MENCOBA mengambil bolpen tersebut. Setelah bolpen diambil, penulis mengatakan "Tidak, saya tidak meminta anda untukmengambil bolpen, saya hanya minta anda untuk MENCOBA mengambil bolpennya". Dan bolpen kembali dijatuhkan. Partnernya kembali menunduk dan tangannya mengambil bolpennya. Dan kembali diingatkan untuk tidak mengambilnya tapi hanya MENCOBA untuk mengambilnya.

Percobaan tersebut diulang sampai beberapa kali, sampai partnernya paham bahwa untuk MENCOBA adalah sama saja untuk TIDAK BERHASIL. Begitu si partner berhasil mengambil bolpen artinya dia tidak lagi mencoba, tapi sudah benar-benar mengambilnya dan berhasil (bukan ‘mencoba’ namanya).

Demikian juga dalam bisnis, begitu kita membuka lapak dan berjualan voucher, maka kita bukan lagi MENCOBA, tapi sudah benar-benar berbisnis. Sama seperti sinyal digital hanya 0 dan 1, tidak ada mencoba "0" atau mencoba "1". Yang ada hanya "action" dan "not action", bukan "try to action" dan "try not to action". Memang dengan menggunakan kata MENCOBA akan membuat kita nyaman, karena itu tadi, kita sudah mempersiapkan alasan untuk gagal sebelum kita memulai.

Nah, moral ceritanya, kalau kita sudah niat untuk berbisnis hindari kata-kata "coba". Karena otak kita akan memproses kata "coba" tadi secara berbeda, tidak seperti yang kita maksudkan saat kita mengucapkannya. Otak kita memproses sinyal "coba" tidak sama seperti proses logika bahasa. Secara tata bahasa memang logis menggunakan kata ‘coba’, tapi otak tidak bisa memproses gambaran ‘coba’ tadi. Yang terjadi malah membuat gambaran gagalnya.

Kalau kita sudah niat berbisnis, mulailah buat blue print dalam otak kita dengan gambaran-gambaran action yang berhasil, tidak perlu memperbesar gambaran-gambaran gagal berikut alasan-alasannya dengan mengucapkan kata-kata MENCOBA. Bisnis koq coba-coba.

Salam FUNtastic & Merdeka!

Fuad Muftie

Dua ekor Jerapah

Cerita eksklusif ini dikutip dari milis Akar Rumput

Dua ekor Jerapah

Alkisah hiduplah seekor Jerapah Tua yang tinggal di
sebuah kandang yang terletak di sebuah sudut kebun
binatang yang tidak terurus. Kandangnya tertutup rapat
oleh dinding beton, sehingga hanya Jerapah dewasa yang
bisa memandang keluar.

Suatu pagi, kandang yg sepi tadi kedatangan penghuni
baru. Seekor Jerapah muda yang pemarah. Si Jerapah
muda yang pemarah tadi, setiap saat mengeluhkan segala
yang ada di kandang tadi. Mulai dari kandang yang
sempit dan pengap, rumput yang sudah tidak segar,
hingga air yang kotor.

Mendengar keluhan dan sumpah serapah si Jerapah Muda,
sang Jerapah Tua, hanya tersenyum sambil memandang
keluar kandang. Dan Jerapah Tua sangat betah melakukan
hal ini seharian. Memandang keluar kandang, sambil
bibirnya selalu tersenyum, wajahnya riang,
Lama kelamaan, Jerapah Muda merasa heran. Ada apa
sebenarnya di luar kandang? Maklum ia masih terlalu
muda. Lehernya belum cukup panjang untuk melihat ke
luar.

Jerapah Tua pun bercerita. Bahwa di luar kandang, ada
sebuah padang rumput yang sangat luas. Rumput nya
hijau dan segar. Pohon buah-buahan disana-sini, dan
diantara pepohonan mengalir sungai nan jernih yang
bermuara ke sebuah danau yang airnya bening dan segar.
Di padang rumput tadi, binatang-binatang pun
bercengkerama dengan riang, berlari-larian bebas.

Mendengar cerita Jerapah Tua, si Jerapah Muda pun
memejamkan mata membayangkan keindahan dunia luar.
Perlahan hati nya merasa tentram dan damai. Bibirnya
mulai tersenyum. Ia merasa bahagia.

Kini, setiap hari, si Jerapah Muda selalu meminta Sang
Jerapah Tua untuk melongok keluar dan menceritakan apa
yang terjadi di padang rumput. Dan si Jerapah Muda
akan memejamkan mata, membayangkan. Ia merasa bahagia.
Ia merasa hidup.

Hari berganti minggu, minggu berganti bulan, dan bulan
berganti tahun. Jerapah Tua pun saatnya menghadap Sang
Pencipta. Jerapah Muda sangat terpukul, karena tak ada
lagi yang menceritakan kehidupan di luar sana.

Namun, untunglah rupanya Jerapah Muda kini sudah cukup
dewasa untuk menjulurkan leher panjangnya. Dengan
susah payah, dijulurkan lehernya, dan dilihatnya ke
luar kandang untuk pertama kalinya. Dan dilihatnya
sebuah kenyataan. Tidak ada padang rumput. Tidak ada
pepohonan. Tidak ada sungai dan danau. Hanya padang
gersang berpasir dan berbatu. Padang rumput segar yang
sudah hidup di benaknya bertahun-tahun ternyata hanya
ilusi!

Jerapah Muda sangat kecewa. Jadi ternyata Jerapah Tua
sudah berbohong kepadanya selama bertahun-tahun. Untuk
apa? Mengapa ia harus berbohong? Teriaknya sambil
menangis meraung-raung. Bahagia yang sudah dirasakan
di hatinya pun sirna. Amarah dan kesedihan kembali
datang. Mengapaaaa? Teriaknya.

Ia ingin kamu bahagia. Tiba-tiba seekor elang bijak
menjawab. Dari atas dinding kandang. Tidak kah kamu
mengerti?, ia ingin kamu bahagia, agar kamu dapat
bertahan hidup. Tanpa kebahagiaan, kamu akan mati di
kandang ini. Dan ia telah mengajarkan kepadamu bahwa
kamu bisa berbahagia, apapun keadaan di sekitarmu. Dan
ia telah berhasil. Berterimakasihlah, dan jangan
kecewakan ia. Elang bijak pun terbang berlalu.(Fauzi
Rachmanto)

PS. Mari berbagi kebahagiaan ! Semoga Anda semua yg
membaca cerita ini selalu berbahagia.